Siapa Penggagas Pertama Aksi Boikot Sari Roti?

Sosmed itu bak pedang bermata dua. Selain sebagai sarana komunikasi, juga bisa menghancurkan sebuah brand, bahkan bisa menghancurkan negaramu sendiri (Indonesia).

Seperti kasus Sari Roti dan boikot Bank Nasional (tarik uang). Di Boikot, siapa pertama kali orang yang mendorong aksi boikot? Entah siapa, pokoknya orang yang mengatasnamakan ISLAM atau aksi bela Islam 411 & 212. Orang yang pertama kali menggagas aksi boikot ini gak jelas pengetahuan agamanya, pengetahuan ekonominya, & pengetahuan lainnya. La wong orangnya aja gak jelas siapa.

Kadang yang menganjurkan boikot itu adalah orang-orang yang pengetahuan dan pemikirannya sempit, baik pengetahuan agama juga pengetahuan lain yang berkaitan dengan itu.

Bisa saja yang menganjurkan boikot itu anak SMP kelas 1 yang belum khatam Al-quran. Cuma kebetulan punya followers dan teman Facebook banyak, di share banyak orang dah postingannya. Jadi viral, dan seperti sekarang ini. Siapa yang ikut nge-share? Bisa orang iseng yang ngumpulin like & share lewat tukeran like & share, bisa orang yang "pokoknya ngeksis" di post orang lain, bisa karena ikut2an share, dsb.

Nah yang melihat postingannya ikutan meleduk amarahnya. Terjadilah efek domino. Padahal yang share pun belum tentu tau paham Islam sepenuhnya.

Solusi:

Umat Muslim di Negeri ini perlu seorang pemimpin yang membawahi seluruh umat Islam lainnya, yang pengetahuan agama dan pengetahuan lainnya memang tinggi, yang bertugas mengawasi dan mengatur pergerakan umat Islam. Jika-jika ada pergerakan seperti ini (boikot, aksi bela Islam seperti 411 & 212, aksi narik uang dari Bank), biar pemimpin ini yang memutuskan apakah memang perlu melakukan aksi seperti itu? Pemimpin ini bisa dibantu oleh beberapa orang (kalo di pemerintahan RI, sebut saja Menteri) dan mendiskusikan perlu tidaknya melakukan hal tersebut.

Kalau memang pemimpin itu bilang tidak perlu, tapi masih ada yang dorong untuk boikot dsb, maka Polisi bisa bertindak karena menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.